Sunday, November 30, 2008

KONSEP GEMBALA DALAM INJIL YOHANES (Yoh. 10:1-21)



1.Mengapa harus ada teks ini dalam Yohanes?
Muncul sebuah pertanyaan, mengapa perikop ini ditempatkan pada susunan Injil Yohanes yang sekarang ini? Bila sekilas melihat, seolah-olah tidak ada kesinambungan antara perikop sebelumnya dengan perikop ini. Dari Yohanes bab 9:41 menuju ke 10:1 tidak ada yang menghubungkan sama sekali. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan kedua ayat itu sebagai berikut:
9:41 Jawab Yesus kepada mereka: "Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa, tetapi karena kamu berkata: Kami melihat, maka tetaplah dosamu."
10:1 "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;
Dari tema tentang Kebutaan (bab 9) menjadi Gembala (bab 10) menimbulkan pertanyaan, Apa yang hendak dikatakan oleh Yesus?. Hal ini lebih diperkuat, karena bila memlihat urutan kronologis Injil Yohanes bab 9 bab, para murid pun masih tidak mengerti akan perkataan Yesus tentang gembala ini (ayat 6). Bahkan beberapa ahli telah menganggap bahwa penempatan bab 10 ini merupakan suatu kesalahan, maka lebih baik letaknya dipindah saja. Persoalan kronologis semacam ini tidak jarang ditemui dalam Injil Yohanes. Ambillah contoh Yang menyangkut geografi dari bab 5 dan bab 6. Pada bab 5 dikisahkan Yesus berada di Yerusalem (ayat 1); tiba-tiba dalam ayat 6:1 ia kembali ke Galilea. Padahal antara Yerusalem ke Galilea jaraknya sangat jauh. Beberapa ahli berpendapat bahwa dalam Injil Yohanes telah mengalami pengaturan kembali secara paksa dari urutannya yang asli, atau bahkan Injil ini merupakan karya yang tidak selesai.
Namun bila dilihat kembali pada ayat 21, disana disinggung lagi tentang kebutaan. Di antara warga sekitar yang saling berdiskusi tentang Yesus, ada yang menyinggung tentang kesembuhan orang buta yang baru saja dilakukan Yesus. Rupanya orang di ayat 21 ini memperhatikan Yesus sejak penyembuhan orang yang buta sejak lahir ketika dalam perjalananNya.1
10:21 Yang lain berkata: “Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan; dapatkah setan memelekkan mata orang-orang buta?”
Berdasarkan hal ini barangkali domba dan gembala yang digunakan Yohanes dimaksudkan sebagai suatu pernyataan mengenai penggembalaan yang begitu payah, yang dilakukan oleh para penguasa, seperti tampak dalam kasus orang buta sejak lahir. Mereka tidak hanya gagal mengenla terang yang membimbing, yaitu Yesus, tetapi juga mengeluarkan dari sinagoga orang yang baru saja menerima terang.

2.Apa rujukan dari Perjanjian Lama tentang Gembala?
Yohanes menulis tentang Yesus sebagai gembala. Jenis sastra yang dipakai dalam Yohanes ini banyak menggunakan jenis sastra ‘alegori’, yaitu analogi (persamaan) yang membandingkan satu realitas dengan realitas lain dalam berbagai seginya. Bukan suatu perumpamaan, yang hanya lebih menjelaskan saja suatu realitas dengan realitas lain, tanpa masing-masing unsur diberi makna.
Penggunaan alegori-alegori ini juga kerap dipakai pada bahasa Perjanjian Lama, dan penggunaan alegori Gembala dan Domba cukup dikenal dalam Perjanjian Lama. Misalnya Daud (2Sam 7:8) dan Allah (Yer. 31:10) yang dikiaskan dengan gembala, sementara Israel adalah domba-dombanya. Dalam Yeh. 24 juga digambarkan dengan bagus tentang perbedaan antara pemimpin yang palsu dan gembala yang baik, yang adalah Daud (Yeh. 34:23) dan Allah dalam karya penebusan-Nya.2
Pada Yeh 34, konsep gembala mendapat pemahaman baru oleh redaktur Yohanes. Dalam bab 34 itu Yehezkiel menyampaikan sabda Tuhan yang memperingatkan para pembesar pada zamannya. Mereka diperingatkan karena mereka menjadi gembala yang tidak mempunyai tanggung jawab, mencuri, menggemukkan diri sendiri daripada rakyat. Dengan demikian Allah mengambil alih jabatan gembala mereka dan akan menjadikan diriNya sebagai gembala. Pada akhirnya Allah sendiri akan menunjuk seorang gembala lain yang sesuai dengan gambaran Daud. Yohanes melihat, bahwa semua itu ada dalam diri Yesus, Mesias, dan Anak Daud sendiri. Kesetiaan Yesus terhadap domba-dombaNya, pengurbananNya bagi mereka, berlawanan dengan kegagalan para pembesar yang buta, seperti dalam Yoh. 9. Maka dari itu, dunia Perjanjian Lama yang berasal dari lingkungan pengembara dan petani, kaya akan gambar tentang gembala dan domba, juga tentang hubungan keduanya yang penuh makna.
Rupanya, masih banyak tulisan Perjanjian Lama yang menggunakan alegori Tuhan sebagai Gembala dan umat sebagai kawanan dombanya, seperti Tuhan adalah gembalaku,takkan kekurangan aku” (Mzm 23:1), Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaanNya dan kawanan domba tuntunan tanganNya” (Mzm 95:7), “Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternakNya….” (Yes. 40:11). 3
Hal ini juga menunjukkan tentang tugas dari para pemimpin untuk memberi makanan kepada kawanan domba. Adalah tugas dari para pemimpin untuk memberi makanan kepada kawanan domba Tuhan.

3.Gagasan apa yang hendak disampaikan Yohanes?
Dalam Yoh. 10:1-18 termasuk dalam situasi yang lebih dekat dengan Yoh. 9, yaitu masih dalam pesta Pondok Daun. Pada bagian ini berisi suatu alegori dari kehidupan gembala yaitu pada ayat 1-5: Pencuri tidak lewat pintu kandang, sedang domba mengikuti gembala. Setelah ada catatan tentang kurang pemahaman orang Yahudi, Penginjil menerangkan alegori itu dalam tiga penerapan:
a.Yesus adalah pintu, dan orang yang tidak masuk melewati pintu Dia adalah pencuri (ay.7-8)
b.Yesus adalah pintu, dan orang yang melewati Dia sampai pada keselamatan Allah (ay.9)
c.Yesus adalah Gembala yang baik, yang mengenali domba-domba dan menjadi pemersatu mereka (ay.11-18)
Meskipun yang terakhir ini dirasa tidak pas untuk alegori, dan tidak lagi dilawankan dengan pencuri, namun dengan gembala sewaan, tetapi penginjil jelas mau menegaskan peranan Yesus sebagai gembala yang didambakan sejak lama, sebagai pemenuhan harapan itu. (Yeh. 34:11). Aspek Kristologis yang nyata terungkapkan dalam pernyataan bahwa Yesus menyerahkan hidup agar dapat membahagiakan sesama (ay. 17-18).4


DAFTAR PUSTAKA
A.S. Hadiwiyata.
2008. Tafsir Injil Yohanes. Yogyakarta:Kanisius.

William Barclay.
1991. Yohanes Ps. 8-21. Jakarta: BPK.

St. Darmawijaya, Pr.
1988. Pesan Injil Yohanes. Yogyakarta: Kanisius.

2005. Tafsir Alkitab Perjanjian Baru.Yogyakarta:Kanisius.


Lampiran
Yohanes 10:1-21
10:1 "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;
10:2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."
10:6 Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka.
10:7 Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.
10:8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka.
10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
10:12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
10:13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.
10:14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku
10:15 sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.
10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
10:17 Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.
10:18 Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."
10:19 Maka timbullah pula pertentangan di antara orang-orang Yahudi karena perkataan itu. Banyak di antara mereka berkata:
10:20 "Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?"
10:21 Yang lain berkata: "Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan; dapatkah setan memelekkan mata orang-orang buta?"

No comments: